Aher, Istri dan Deddy Mizwar Raih Penghargaan Tokoh Utama Penggerak Koperasi

Jawa Barat – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar serta Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan meraih penghargaan pada Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 Tahun 2017 digelar di Lapangan Karebosi, Jalan Ahmad Yani Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Biro Humas Setda Provinsi Jawa Barat dalam siaran persnya, Kamis, menyatakan Ketiga penghargaan ini diraih Gubernur Jawa Barat meraih penghargaan sebagai Tokoh Utama Penggerak Koperasi Tahun 2017.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Paripurna Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nomor: SKEP/11/DEKOPIN-L/VII/2017 tanggal 7 Juli 2017 tentang Pemberian Tanda Penghargaan Tokoh Utama Penggerak Koperasi Tahun 2017.

Untuk Aher, ini adalah penghargaan ketiga setelah pada bidang koperasi, setelah pada tahun 2015 digelari Bintang Jasa Utama dan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi di tahun 2012.

“Mudah-mudahan ini adalah mukadimah penghargaan yang sesungguhnya dari Allah SWT,” kata dia.

Aher berharap penghargaan ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan koperasi di Jawa Barat. Sebagai salah satu alat ekonomi, koperasi diharapkan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat secara merata.

“Kita yakin bahwa koperasi ini salah satu alat ekonomi, bentuk perekonomian kita yang hadir secara bersama-sama. Sejahtera secara bersama-sama. Kalau kita kemudian sekarang kita mengeluhkan pemerataan, koperasi salah satu cara pemerataan itu,” ujar Aher.

Lebih lanjut ia menjelaskan, koperasi merupakan bentuk lain dari implementasi sistem ekonomi kerakyatan. Hal ini diyakini karena sistem manajemen yang diterapkan koperasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, disaat yang sama juga mampu menghadirkan pemerataan ekonomi masyarakat

“Kita tidak ingin pertumbuhan tanpa pemerataan. Tapi mampu pertumbuhan perekonomian dan pemerataan sekaligus. Langkahnya dengan cara memperbanyak koperasi dimana-mana” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meraih penghargaan berupa Tanda Kehormatan “Satyalancana Pembangunan” Bidang Koperasi. Wagub Demiz dinilai telah berhasil membangun perekonomian masyarakat melalui kebijakan, pembinaan, dan kegiatan, terutama menumbuhkembangkan Koperasi dan UMKM secara umum di Jawa Barat, khususnya Koperasi Seniman dan Koperasi Konsumen Praja Sejahtera, serta koperasi anak-anak muda, sehingga meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan masyarakat.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 61/TK/Tahun 2017 tanggal 10 Juli 2017 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan “Satyalancana Pembangunan”.

Bagi Deddy Mizwar, penghargaan ini pemicu agar perkoperasian di Jawa Barat lebih maju lag dan bahkan ia memiliki tekad untuk membawa koperasi Jawa Barat ke tingkat dunia. Terlebih dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Jawa Barat yang besar.

Menurut dia, kesadaran koperasi di Indonesia sudah sangat tinggi dan hal ini karena masyarakat Indonesia memilki nilai gotong royong dan kekeluargaan.

“Ini (koperasi) sebuah usaha miliki bersama, artinya bukan buruh dan majikan yang berlaku tapi maju berkembang bersama-sama. Ini juga salah satu solusi bagaimana tingkat gini ratio yang ada di Indonesia bisa juga terbantu dengan adanya koperasi yang dijalankan,¿ ungkap Deddy Mizwar usai menerima Satyalancana Pembangunan yang disematkan langsung oleh Presiden Jokowi.

Penghargaan lain juga diberikan kepada Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan berupa Tanda Penghargaan atau Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Netty telah berperan aktif dalam menyukseskan pembinaan dan pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di wilayah kerjanya, sehingga dapat dijadikan contoh dan teladan masyarakat lainnya.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 20/KEP/M.KUKM/VI/2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Pemberian Penghargaan atau Jasa Bakti Koperasi dan UKM.

Dari perspektif perempuan, koperasi mampu menghadirkan pembinaan kepada para pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya untuk kaum perempuan. Selama ini, perempuan dianggap sebagai kaum yang terpinggirkan terutama dari dunia ekonomi.

Namun, melalui koperasi akses ekonomi kaum perempuan tidak lagi terhambat. Koperasi membuka peluang perempuan untuk aktif dalam berbagai pembinaan usaha dan bantuan modal.

Netty ingin ke depan koperasi yang secara khusus memiliki anggota para perempuan kepala keluarga bisa menjadi solusi atau problem solver masalah sosial masyarakat.

“Permasalahan sosial seperti prostitusi, ‘human traficking’, kekerasan. Ini tentu memiliki jawaban, memiliki muara solusi namanya koperasi,” kata Netty usai acara puncak peringatan Harkopnas ke-70. (Ant)