BANDUNG-Selain menyikapi Tragedi Rohingya,Relawan Aksi Muda Masyarakat (RAMM) Jawa Barat dalam kesempatan berbeda menyayangkan ‘perpecahan’ ditubuh organisasi Pemuda ‘selevel’ DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat.
Imam Syafe’i, aktivis RAMM mengaku sangat memprihatinkan adanya perpecahan ditubuh DPD KNPI Jawa Barat dan berharap ada political Will dari berbagai pihak untuk membantu jalan keluar terkait hal tersebut.
“Karena KNPI Jabar kini telah kubu kubuan, ada KNPI Kubu Sdr. Saca Suhendi dan Kubu Sdri. Siti Aisyah, oleh karenanya RAMM memandang perlu mendukung komisi V DPRD, Gubernur Jabar segera dapat menengahi perpecahan, tidak perlu memihak ke salah satu versus KNPI, sehingga harapan arahan solusi akhir dari Gubernur Jabar dapat mempersatukan kembali pemuda Jawa Barat,” tegasnya.
Imam pun mengaku momentum kemanusian untuk kaum Muslim di Rohingnya Myanmar bisa menjadi jalan untuk bersatunya kembali DPD KNPI Jawa Barat.
“Lalu, bagaimana mau ada rasa empati kemanusiaan dengan warga Rohingya, jika persatuan pemuda masih terpecah, bahkan ikrar sumpah pemudapun telah terkhianati,” Imbuhnya.
Komisi V DPRD Jabar Tanggapi Aspirasi RAMM Terkait KNPI Jabar
Massa aksi diterima oleh ketua komisi V DPRD Jawa Barat, Syamsul Bahri dan Anggota Maman Abdurrachman diruang komisi V DPRD Jawa Barat. Menurut Syamsul selaku ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, dia mengapresiasi langkah yang dilakukan aksi RAMM untuk kaum Rohingnya di Myanmar juga terkait permasalahan DPD KNPI Jabar.
“Mengapresiasi sahabat sahabat aksi menyoal tragedi pembantaian Rohingya, hal ini bagian perjuangan kepedulian kita terhadap warga muslim disana, meskipun bukan lagi soal agama, sudah melebar urusan politik sosial ekonomi. Kita akan menindaklanjuti aksi RAMM agar pemerintah dapat menyatakan sikap serta mengulurkan bantuan kepada saudara kita disana,” Ujar Syamsul.
Sementara itu Terkait persoalan perpecahan Pemuda/KNPI, yang terjadi telah ada versi ketua Sdr. Saca Suhendi dan Ketua Sdri. Siti Aisyah, menyangkut soal itu Komisi V DPRD Jawa Barat telah memanggil semua unsur pihak terkait untuk di dengar jejak pendapat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat rekomendasi kepada Gubernur Jawa Barat, harapan kedepan seluruh pemuda dapat bersatu, Ujar Syamsul.(Ded/M.Ridwan/Dit)