Polemik Petani Milenial, Jawa Barat tegaskan komitmen lindungi peserta Petani Milenial

Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berkomitmen melindungi dan mendampingi seluruh peserta program Petani Milenial hingga bisnisnya sukses dan membawa kesejahteraan bagi petani.

Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Yuke Mauliani Septina, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (2/2), mengatakan sejak awal Pemprov Jabar telah mendampingi peserta program Petani Milenial, dimulai dari memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas petani milenial.

Kemudian memberikan bantuan sarana produksi pertanian, memberikan bantuan pascapanen melalui bantuan pengemasan komoditas panen.

Pemprov Jabar juga memberikan sertifikasi halal dan membantu pengurusan Hak Kekayaan Intelektual untuk produk yang dijual, hingga pemasaran produk.

Untuk permodalan, Pemprov Jabar memfasilitasi pembiayaan peserta petani milenial melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BJB.
Dalam hal perkreditan ke Bank BJB, offtaker bertindak sebagai penyerap komoditas sekaligus avalist atau penjamin, sehingga peserta Petani Milenial tak perlu mendaftarkan agunan apapun ke bank.

Secara umum, kata Yuke, program Petani Milenial benefitnya telah banyak dirasakan para peserta di seluruh Jabar.

“Program ini sangat potensial mengingat luas lahan Jabar dan SDM yang banyak. Namun memang terkadang kita menemui permasalahan eksternal yang di luar dugaan seperti perang Rusia – Ukraina,” ujar Yuke saat jumpa pers di Gedung Sate Bandung.

Yuke mencontohkan, komoditas tanaman hias di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Offtaker yang menyerap hasil panen ternyata kesulitan mengekspor ke luar negeri sehingga benefit kepada petani belum mengalir maksimal.

Pemprov Jabar berupaya membantu petani dengan menjualkan produk tanaman hias di berbagai pameran, dan mengimbau agar ASN membeli produk tersebut.
“Bahkan kita minta juga kepada ASN Jabar untuk membeli produk mereka, selain itu kita sediakan gerai-gerai pemasaran produk” kata Yuke.

Perihal kewajiban yang harus dipenuhi peserta ke bank, Pemprov Jabar terus berkoordinasi dengan Bank BJB agar peserta Petani Milenial tetap terlindungi.

“Permasalahan ini insyaallah akan kita selesaikan dengan Bank BJB hari Senin (6 Februari 2023),” kata Yuke.

Dalam proses perjalanan program Petani Milenial, Pemprov Jabar terus melakukan evaluasi dan memonitoring setiap dinamika yang muncul.

“Ini menjadi perhatian kami untuk perbaikan dan penyempurnaan sehingga pelaksanaan program berikutnya akan semakin baik,” ujar Yuke. (Ant)