ITB Lahirkan 80 Apoteker Baru

Bandung – Institut Teknologi Bandung (ITB) melahirkan 80 apoteker baru dari Sekolah Farmasi (SF) ITB, seluruh calon apoteker ini, telah melewati berbagai tahapan ujian, yaitu ujian penelusuran pustaka, ujian praktikum, sidang wawasan apoteker, dan Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Noeffendi Roestam, S.Si, Apt dalam siaran persnya Direktorat Humas dan Alumni ITB, Jumat, mengatakan, usai pelantikan, para calon apoteker dinyatakan resmi dan berhak menyandang gelar Apoteker (Apt.).

Ia mengatakan upacara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Apoteker Semester I 2017/2018, dilangsungkan pada Rabu, 14 Maret 2018, di Aula Barat ITB.

Pembacaan sumpah apoteker dipimpin oleh perwakilan Komite Farmasi Nasional, Prof Dr Tutug Gusdinar Kartawinata, dengan disaksikan para rohaniwan, keluarga para calon apoteker, dan seluruh tamu undangan.

Ini adalah kali ketiga berturut-turut Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker SF ITB melantik calon apoteker dengan tingkat kelulusan 100 persen.

“Disinilah cara IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) menunjukkan profesi apoteker. Kalau masyarakat ke apotek, masyarakat akan tahu mana yang apoteker,” ujar Noffendi Sementara itu Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA Kadarsah meminta apoteker dapat memanfaatkan sebaik mungkin ilmu yang dimiliki untuk memajukan bangsa Indonesia.

Pada acara pelantikan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan bagi lulusan berprestasi.

Mahasiswa Dexa Award diberikan kepada peraih IPK tertinggi Prodi Profesi Apoteker peminatan produksi dan pengawasan mutu, Claudia Erika, S.Farm, Apt., dengan IPK 3,92.

Azalea Adani Djuli, S.Farm, Apt., mendapatkan dua penghargaan sekaligus yaitu Paragon Award atas prestasinya sebagai lulusan dengan IPK tertinggi Prodi Profesi Apoteker peminatan pelayanan farmasi (IPK 3,96), dan Novell Award sebagai lulusan dengan nilai ujian apoteker tertinggi semester I 2017/2018.

Penghargaan diberikan oleh perwakilan perusahaan, sebagai pemberi penghargaan.

Tidak hanya bagi para apoteker baru, SF ITB juga memberikan penghargaan Moehamad Djoehana Wiradikarta, bagi peraih IPK tertinggi Program Sarjana.

Mereka adalah, Bagus Triyanto S.Farm, dari Jurusan Sains dan Teknologi Farmasi (IPK 3,99), dan Vani Olga S.Farm, dari Jurisan Farmasi Klinik dan Komunitas (IPK 3,95). (Ant)