Kantor Staf Presiden gelar Kampanye Bahaya Stunting di Cianjur

Jabar – Kantor Staf Presiden RI menggelar kegiatan kampanye Pencegahan “Stunting” (kekerdilan) dan Pelatihan Duta Pencegahan Stunting di Cianjur, Jawa Barat, Kamis.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil hadir memberikan motivasi pada acara tersebut. Pemaparan mengenai bahaya stunting juga tidak luput dijelaskan oleh Istri Gubernur Jawa Barat itu.

“Bukan hanya kemiskinan yang menyebabkan adanya stunting, tapi kondisi psikologis berperan cukup banyak. 9 juta anak masih memiliki tinggi badan yang belum maksimal pertumbuhanya,” kata Atalia.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden Brian Sriprahastuti mengatakan kegiatan tersebut bagian dari kampanye nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi pada Rapat Terbatas Kabinet Kerja.

Presiden Joko Widodo (jokowi) menekankan pentingnya peranan kader Posyandu sebagai garda?terdepan pencegahan stunting, karena hal tersebut menjadi ancaman untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan nasional.

Pada pelatihan selama dua hari itu, kata dia, kader Posyandu akan mempelajari secara rinci terkait pola dan praktik pengasuhan untuk mencegah stunting.

Hal itu termasuk konsep dan tata cara pemberian konseling pada ibu, keterampilan 5 meja dasar Posyandu serta pengetahuan terkait grafik pemantauan pertumbuhan dan grafik SKDN.

“Sepulang dari pelatihan ini, peserta diharapkan dapat menjadi agen pencegahan stunting di desa-nya masing-masing,” katanya.

Hadir sebagai narasumber pada pelatihan pendiri Indonesia Heritage Foundation Ratna Megawang, Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia Utami Rusli dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden Brian Sriprahastuti.

Pelatihan selama dua hari di Cianjur merupakan kick-off Kerangka Kerja Bersama untuk Pencegahan Stunting yang diinisiasi oleh Kantor Staf Presiden dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Kerangka ini menjadi kemitraan bersama antara Pemerintah, Sektor Swasta dan?Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam upaya pencegahan stunting sesuai dengan poin ke-17 Sustainable Development Goals (SDG).

“Kerja sama yang telah terjalin dengan baik diharapkan dapat dilanjutkan di kabupaten/kota prioritas penurunan stunting lainnya sesuai dengan skema kerja bersama yang sudah resmi diluncurkan,” kata Brian.

Kegiatan tersebut sebagai contoh kegiatan pencegahan stunting di berbagai?kota lainnya dibuka Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman bertempat di Gedung Assakianah Jalan Abdulah Bin Nuh Cianjur.

“Saya akan intensifkan kegiatan pendampingan kader posyandu di 10 desa prioritas pencegahan stunting,” katanya di hadapan 500 kader Posyandu Cianjur. (Ant)